Pada masa lampau, sebelum disebut Desa Mojowiryo, telatah ini bagian dari tlatah Majapahit silam, yang masuk wilayah jajahan Belanda. Tentunya seperti tlatah-tlatah lain pada umumnya, didalamnya terdapat kelompok – kelompok masayarakat yang berdaulat dan seseorang yang didaulat sebagai pimpinan Masyarakat yang dipilih sesuai dengan adat dan peradapan masa itu. Dan perlu diketahui, bahwa bedasarkan cerita dan penuturan kaum sepuh dan sesepuh menyejarahkan dan menceritakan awal mula sebutan Desa mojowiryo, Bahwa di Desa ini kala itu terdapat 2 (dua) kelompok masyarakat yang berdaulat antara lain :
Dengan merujuk pada indicator dan latar belakang yang sama :
Oleh karena di dasari sesuatu yang sama maka dua blok/kelompok Masyarakat kecil ini bermaksud menyatukan wilayah yang mungkin sedikit lebih besar, yaitu blok winong dan blok jompong mengadakan rembuk kampung, sepakat menjadi satu sebutan kampung MOJOWIRYO. Tentunya nama Mojowiryo yang disepakati mempunyai arti dan maknah tersendiri. Mojowiryo terdiri dari 2 (dua) kata dan 4 suku kata. MOJO mempunyai istilah kata yang lekat yang diwarisi dari Kerajaan Mojopahit, dan WIRYO diambil dari Bahasa sansekerta yang mempunyai arti Kesatria yang berbudi luhur dan Mulya. Singkat cerita MOJOWIRYO adalah sebuah wilayah yang di huni oleh kelompong Masyarakat keturunan Mojopahit yang berbudi luhur dan Mulya.
Setelah berjalan sekian waktu tepatnya pada hari kamis tanggal 24 Januari 1924 dikala itu masih dibawah penjajahan Belanda berdirilah pemerintahan Desa dizaman colonial Belanda dengan sebutan Mojowiryo yang ditandai beselit lurah dan diperkuat dengan saksi bisu sejarah berupa bangunan pendopo kuno dan ruangan yang disebut kamar lawang ireng tempat untuk menghukum warga yang melanggar aturan dan adat istiadat. Dan banguinan kuno itu berdiri tahun 1926, di Dusun Pakembangan/krajan, dibangun ( dua ) tahun setelah lurah menereima beselit, Dan sebagai Lurah pertama yaitu Mbah H. Kerto Hardjo Gumardjo/H.Mashuri dari tahun 1924 s/d 1969 dan di lanjutkan oleh :
Menurut cerita sesepuh desa konon pernah diadakan sayembara untuk tumbal pembangunan alun-alun Kota Mojokerto berupa seekor “kebo kendhit”, setelah beberapa waktu belum didapatkannya kerbau tersebut pada akhirnya didapatlah seekor kerbau kendhit yang berasal dari Desa Mojowiryo milik Bapak Djojo bariso yang pada zaman dahulu menjabat sebagai kepetengan yang tak lain adalah kakek dari Sekretaris Desa Mojowiryo saat ini, Nur huda.
Dengan singkat dan ringkas Sejarah , asal muasal serta berdirinya Desa Mojowiryo yang kami sajikan dengan sederhana, polos dan lugas semoga menjadi bagian yang bisa memaknai dari arti Peringatan 1 (satu) abad Desa Mojwiryo,dan mampu memberikan memotivasi kita sebagai warga Desa Mojowiryo, kedepan lebih kreatif, lebih solid dan lebioh maju di era modern ini namun tidak meninggalkan semboyan “HANETEPI DHARMANING KASATRIAN’ YAITU Jujur, Berani, teguh dalam pendirian dan suka menolong sesama yang membutuhkan. Semoga tetap jaya dan selalu mendapat keberkahan, dan keridhoaan serta perlindungan dari Allah SWT Aamiin aamiin yra
Terwujudnya Desa Mojowiryo yang maju, adil, makmur, sejahtera, berbudi luhur, dan berdaya saing.
Misi desa adalah langkah-langkah yang dilakukan untuk mewujudkan visi desa, yaitu tujuan, masa depan, atau cita-cita yang diinginkan. Berikut adalah beberapa misi Desa Mojowiryo :
Mojowiryo adalah desa di kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Indonesia
© 2024 Desa Mojowiryo, by Mirai Creative Project